Pancoran - Sebenarnya sudah seharusnya setiap fasilitas umum yang ada aktivitas antri, menunggu, dan sejenisnya akan lebih baik jika diberikan fasilitas Buku atau koran. Termasuk juga di dalamnya Pangkalan Ojek. Jika ada Perpustakaan di Pangkalan Ojek, tentunya itu sangat bermanfaat untuk tukang ojek dan masyarakat sekitarnya.
Salah satu Perpustakaan di Pangkalan Ojek yang baru-baru ini ramai jadi pemberitaan yaitu “Pangkalan Ojek Pintar” yang berlokasi di Bandung.
Pangkalan Ojek Pintar ini merupakan ide dari Komunitas Kelola Buku Kita (Kebukit). Jika anda ingin datang ke Perpustakaan di Pangkalan Ojek yang didirikan oleh Komunitas Kelola Buku Kita (Kebukit)tersebut, silahkan anda datang ke “Pangkalan Ojek Pintar“, di Jalan Cikutra Kota Bandung, Jawa Barat.
“Pangkalan Ojek Pintar” di Jalan Cikutra ini adalah yang pertama kami buat di Kota Bandung,” kata Ketua Komunitas Kebukit Nuriska Fahmiany, Jumat.
Ia menuturkan, awal mula tercetus ide mendirikan “Pangkalan Ojek Pintar” ialah karena dirinya dan 10 orang lainnya di Komunitas Kebukit ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada tukang ojeg ketika menunggu penumpang.
“Selama ini, saya melihat, waktu luang ketika para tukang ojek yang nunggu penumpang di pangkalannya, biasanya diisi dengan kegiatan merokok, catur atau tidur,” kata dia sebagaimana dikutip dariAntaraNews.com (7/2/14).
Dengan adanya buku di pangkalan ojek tersebut, kata Nuriska, diharapkan tukang ojek bisa mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
“Minimal, dengan mereka membaca buku. Ada pengetahuan baru buat mereka dari buku yang dibaca saat menunggu penumpangnya di pangkalan ojeg,” ujar relawan yang pernah ikut dalam Ekspedi Bakti Kesra Nusantara tahun 2013.
Di dalam rak buku berukuran sekitar 1 x 1,5 meter ini, lanjutnya, tersimpan sekitar 60 buku yang bisa dibaca di Pangkalan Ojek Cikutra Kota Bandung.
“Di Pangkalan Ojek Pintar ini ada sekitar 60 buku lebih yang kita sumbang, bukunya beragam mulai dari buku agama, motivasi, tentang wirausaha dan sedikit novel,” ujarnya.
Buku-buku yang dihimpun oleh Komunitas Kebukit, kata Nuriska, merupakan buku sumbangan dari masyarakat.
Menurut dia, saat Komunitas Kebukit sempat disangka “sayap kanan” parpol politik ketika hendak menawarkan idenya untuk membentuk “Pangkalan Ojeg Pintar”.
“Ternyata tukang ojek di sana menyangka kalau kita itu, dari partai politik. Tapi kita bantah, kita jelasin ke mereka kalau kita komunitas bukan parpol. Dan alhamdulilah mereka mengerti dan paham,” kata dia.
(BthY-KAT#018)
0 komentar :
Posting Komentar